Artikel
Pasar Menanti Hasil Rapat Bank Indonesia Minggu Ini
Berita Utama | 13-Jan-2025 15:24:49 - by admincontent2

Amerika Serikat

  • Risalah dari pertemuan FOMC Desember 2024 mengungkapkan bahwa hampir semua pejabat The Fed percaya bahwa risiko kenaikan inflasi telah meningkat, didorong oleh data inflasi yang lebih kuat dari yang diharapkan dan potensi dampak dari perubahan yang diantisipasi dalam kebijakan perdagangan dan imigrasi. The Fed telah mengisyaratkan hanya dua kali penurunan suku bunga pada tahun 2025, dengan total 50 bps.

China

  • Data pertumbuhan PDB 4Q akan dirilis minggu ini, dan diperkirakan akan tumbuh 5,1% dibandingkan 4,6% yoy di Q3.

Indonesia

  • Cadangan devisa di bulan Desember tercatat sebesar US$ 155.7 miliar, meningkat dari US$ 150.2 miliar di bulan November.
  • Keyakinan Konsumen di bulan Desember naik menjadi 127,7, dibandingkan dengan 125,9 di bulan November.
  • Penjualan ritel di bulan November meningkat 0,9% yoy, dibandingkan dengan 1,5% yoy di bulan Oktober.
  • Penjualan mobil untuk bulan Desember telah dirilis, penjualan motor turun -5,5% yoy dibandingkan dengan -10,3% yoy di bulan November, sedangkan penjualan mobil turun -6,4% yoy dibandingkan dengan -11,9% yoy di bulan November.
  • Neraca perdagangan untuk bulan Desember diperkirakan akan mencatat surplus sebesar US$ 4,33 miliar, dibandingkan dengan surplus sebesar US$ 4,42 miliar di bulan November.
  • Pertumbuhan kredit di bulan Desember diproyeksikan meningkat sebesar 10% yoy, dibandingkan dengan 10,79% yoy di bulan November.
  • Bank Indonesia akan mengadakan pertemuan, dan diproyeksikan tidak akan ada penurunan suku bunga.

Market View:

Indeks Harga Saham Gabungan turun sebesar -1.05% secara mingguan ke level 7,088.87. IHSG diperkirakan akan memasuki wilayah positif di minggu ini, dengan data domestik yang berpotensi menjadi katalis bagi indeks, termasuk neraca perdagangan untuk bulan Desember, pertumbuhan kredit untuk bulan Desember, dan hasil pertemuan BI. Investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 2,12 triliun sepanjang pekan lalu, sehingga secara year to date (YTD) investor asing keluar sebesar Rp 2,94 triliun. Tiga sektor yang mengalami penurunan adalah bahan dasar, transportasi & logistik dan properti & real estate yang masing-masing turun sebesar -3.74%, -2.49%, dan -1.69% secara mingguan.

Pada tanggal 10 Januari 2025, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 5 tahun (FR0104) naik ke level 7.06%. Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun (FR0103) juga mengalami kenaikan, mencapai 7,14%. Demikian pula, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 15 tahun (FR0098) naik menjadi 7,20%, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 20 tahun (FR0097) naik menjadi 7,23%.

Imbal hasil obligasi INDON bertenor 10 tahun (INDON 34) naik menjadi 5,52%, sedangkan imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun naik menjadi 4,76%, dibandingkan dengan posisi pada 3 Januari 2025, yang masing-masing sebesar 5,41% dan 4,60%. Premi risiko Indonesia, yang tercermin dari CDS 5 tahun, naik menjadi 80,79 bps. Sementara itu, rupiah secara umum bergerak datar, turun sebesar -0.04% secara bulanan menjadi Rp16.190

Per 9 Januari 2025, kepemilikan asing di pasar Surat Utang Negara (SUN) tercatat sebesar IDR 880,47 triliun (14,52% dari total outstanding), meningkat dari posisi 3 Januari 2025 yang tercatat sebesar IDR 877,84 triliun (14,53% dari total outstanding).

The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali, dengan total 50 basis poin, pada tahun 2025, menurunkan suku bunga acuan dengan total 100 basis poin secara year to date. Perekonomian AS tetap berada di jalur yang tepat untuk melakukan soft landing, dengan pertumbuhan yang diproyeksikan sebesar 2,5% year-on-year (YoY) pada tahun 2024 dan 2,1% YoY pada tahun 2025. Demikian pula, Bank Indonesia diperkirakan akan menerapkan kebijakan moneter longgar pada tahun 2024, yang diantisipasi akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diprediksi pasar obligasi akan bereaksi positif dengan, didorong oleh membaiknya kondisi makroekonomi yang diikuti oleh kinerja IHSG yang kuat.

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10 yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

7,088

7,14

5,52

4,76

16.190


Economic Data:

Indonesia Trade Balance November (USD)

Indonesia Export November (% YoY)

Indonesia Import November (% YoY)

4,42 B

9,14

0,01