Di tengah ketidakpastian ekonomi global, investasi di reksa dana tetap menjadi pilihan menarik bagi para investor yang ingin mengembangkan asetnya dengan risiko yang terdiversifikasi. Namun, volatilitas pasar dapat mempengaruhi kinerja reksa dana, sehingga diperlukan strategi yang tepat agar investasi tetap optimal. Berikut beberapa tips untuk berinvestasi reksa dana di tengah gejolak pasar global:

1. Pahami Profil Risiko dan Tujuan Investasi

Sebelum memilih reksa dana, pastikan sudah memahami profil risiko dan tujuan investasi. Jika memiliki toleransi risiko rendah, pilih reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap yang memiliki risiko teukur. Sebaliknya, jika memiliki toleransi risiko lebih tinggi dan ingin potensi imbal hasil lebih besar, reksa dana saham atau campuran bisa menjadi pilihan.

2. Diversifikasi Portofolio

Jangan hanya mengandalkan satu jenis reksa dana. Sebaiknya diversifikasikan investasi ke beberapa jenis reksa dana yang berbeda, seperti kombinasi antara reksa dana saham, pendapatan tetap, dan pasar uang. Diversifikasi dapat membantu mengurangi dampak fluktuasi pasar terhadap portofolio yang dimiliki.

3. Manfaatkan Fitur Dollar Cost Averaging (DCA)

Salah satu strategi yang efektif dalam kondisi pasar naik turun adalah Dollar Cost Averaging (DCA). Dengan strategi ini, investor bisa investasi secara berkala dalam jumlah yang tetap, tanpa terpengaruh oleh naik-turunnya pasar.

4. Evaluasi Kinerja Reksa Dana Secara Berkala

Lakukan evaluasi terhadap kinerja reksa dana yang dimiliki. Jika kinerja suatu reksa dana terus menurun dalam jangka panjang, pertimbangkan untuk melakukan rebalancing portofolio Anda.

Jika belum bisa menerima risiko investasi, pilih produk dengan profil risiko konservatif berbasis syariah seperti Reksa Dana BRI Seruni Pasar Uang Syariah yang memberikan imbal hasil historis dalam 1 tahun sebesar 5.42% per Januari 2025. Jangan lupa untuk berinvestasi di Manajer Investasi yang terpercaya seperti BRI Manajemen Investasi.