Artikel
Menanti Kejelasan Kebijakan AS Setelah Pelantikan Donald Trump
Berita Utama | 20-Jan-2025 15:17:59 - by admincontent2

United States

  • Tingkat inflasi tahunan di AS naik menjadi 2,9% pada Desember 2024, naik dari 2,7% pada November, sejalan dengan ekspektasi pasar. Secara bulanan, indeks harga konsumen naik 0,4%, tertinggi sejak Maret dan di atas perkiraan 0,3%.
  • Penjualan ritel di AS naik 0,4% mom pada Desember 2024, paling sedikit dalam empat bulan terakhir, dibandingkan dengan kenaikan 0,8% pada November dan di bawah perkiraan 0,6%.
  • Sebelum pelantikannya, presiden terpilih AS Donald Trump melakukan panggilan telepon dengan presiden China Xi Jinping, di mana ia menyatakan bahwa kedua belah pihak akan melakukan segala cara untuk membuat dunia lebih damai dan aman. Pelantikan Donald Trump dijadwalkan berlangsung pada 20 Januari 2025. Kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan perdagangan Trump diharapkan setelah pelantikan. 

China

  • Ekonomi Tiongkok tumbuh 5,4% yoy pada Triwulan-IV 2024, meningkat dari 4,6% pada Triwulan-III dan melampaui ekspektasi pasar sebesar 5%. Ini menandai tingkat pertumbuhan tahunan terkuat dalam 1,5 tahun terakhir, didorong oleh serangkaian langkah stimulus yang diperkenalkan sejak September.
Indonesia
  • Neraca perdagangan di bulan Desember mencatat surplus US$ 2,24 miliar, lebih kecil dibandingkan dengan surplus US$ 4,37 miliar di bulan sebelumnya. Penurunan surplus di bulan Desember didorong oleh aktivitas impor yang tumbuh lebih tinggi sebesar 11,07% yoy, sementara ekspor hanya tumbuh 4,78% yoy.
  • Bank Indonesia secara tidak terduga memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,75% pada pertemuan bulan Januari. Keputusan bank sentral menggarisbawahi mandat ganda bank sentral untuk menjaga stabilitas sekaligus mendukung pertumbuhan di tengah ketidakpastian ekonomi global dan upaya pemulihan domestik.
  • Pertumbuhan kredit di bulan Desember-24 tumbuh 10,39% yoy, laju paling lambat dalam 13 bulan terakhir, menyusul pertumbuhan 10,79% yoy di bulan November. 
  • Pertumbuhan Uang Beredar M2 untuk bulan Desember diperkirakan akan dirilis minggu ini. Di bulan November, masih tumbuh 7% yoy.

Market View:

Indeks Harga Saham Gabungan naik 0,93% secara mingguan ke level 7,154.66. IHSG diperkirakan akan memasuki wilayah positif di minggu ini, karena keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga berdampak pada penurunan imbal hasil SRBI, yang dapat mengurangi biaya dana bank di 2H25. Setelah pelantikan Donald Trump, pasar diperkirakan akan mendapatkan kejelasan mengenai kebijakan perdagangan AS. Pada masa jabatan pertama Trump, indeks dolar menurun setelah pelantikannya - tren serupa diperkirakan akan terjadi pada masa jabatan kedua Trump.

Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 247,72 miliar selama sepekan terakhir, sehingga secara year-to-date (YTD) investor asing keluar sebesar Rp 2,69 triliun. Tiga sektor dengan keuntungan terbesar adalah properti dan real estate, energi, dan teknologi yang masing-masing naik 5,02%, 3,03%, dan 2,29% secara mingguan.

Pada tanggal 17 Januari 2025, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 5 tahun (FR0104) turun ke level 6,88%. Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun (FR0103) mendatar di level 7,10%. Demikian pula, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 15 tahun (FR0098) tetap datar di level 7,27%, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 20 tahun (FR0097) juga tetap datar di level 7,27%.

Imbal hasil obligasi INDON bertenor 10 tahun (INDON 34) turun menjadi 5,46%, sedangkan imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun turun menjadi 4,63%, dibandingkan dengan posisi pada 10 Januari 2025, masing-masing sebesar 5,52% dan 4,76%. Premi risiko Indonesia, yang tercermin dari CDS 5 tahun, turun menjadi 77,51 bps. Sementara itu, rupiah melemah sebesar -1.16% secara bulanan, ditutup pada Rp16.380.

Per 16 Januari 2025, kepemilikan asing di pasar Surat Utang Negara (SUN) tercatat sebesar IDR 876,05 triliun (14,43% dari total outstanding), menurun dari posisi 10 Januari 2025 yang tercatat sebesar IDR 879,43 triliun (14,50% dari total outstanding). The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali, dengan total 50 basis poin, pada tahun 2025, menurunkan suku bunga acuan dengan total 100 basis poin secara year-to-date. Perekonomian AS tetap berada di jalur yang tepat untuk melakukan soft landing, dengan pertumbuhan yang diproyeksikan sebesar 2,5% year-on-year (YoY) pada tahun 2024 dan 2,1% YoY pada tahun 2025.

Demikian pula, Bank Indonesia diperkirakan akan menerapkan kebijakan moneter yang longgar pada tahun 2024, yang diantisipasi akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pasar obligasi kemungkinan akan merespon positif pada awalnya, didorong oleh membaiknya kondisi makroekonomi, diikuti oleh kinerja IHSG yang kuat. 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10 yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

7,154

7,10

5,46

4,63

16.380


Economic Data:

Indonesia Trade Balance December (USD)

Indonesia Export December (% YoY)

Indonesia Import December (% YoY)

2,24 B

4,78

11,07