Mohon tunggu, kami sedang memproses pembayaran Anda.
Mohon untuk tidak menutup atau melakukan reload halaman ini.
Terima Kasih.
United States
The Fed mempertahankan suku bunga stabil di kisaran 4,25-4,5% selama pertemuan Januari 2025. Bank sentral menghentikan siklus penurunan suku bunga setelah tiga kali penurunan berturut-turut pada tahun 2024. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga dan mungkin menunggu untuk melihat perkembangan lebih lanjut tentang inflasi.
Data PDB pertama untuk Q4 2024 akan dirilis minggu ini. Ekonomi AS diperkirakan akan berekspansi pada tingkat tahunan sebesar 2,6% pada Triwulan-IV 2024, turun dari 3,1% pada Triwulan-III 2024.
Pasca pemilu, Presiden AS menegaskan kembali sikapnya untuk meningkatkan produksi bahan bakar fosil dalam negeri, yang dapat menyebabkan harga minyak yang lebih rendah dan mendukung tingkat suku bunga yang lebih rendah.
DeepSeek, sebuah startup AI asal Tiongkok yang didirikan pada tahun 2023, dengan cepat mendapatkan pengakuan global, menantang GPT 4 dari OpenAI, LIama dari Meta, dan gemini dari Google dengan harga yang lebih murah. Aplikasi ini telah menduduki posisi teratas di tangga lagu toko aplikasi, memicu diskusi tentang potensi AI China dan persaingan teknologi AS. Deepseek dipandang sebagai simbol dorongan China untuk menjadi pemimpin teknologi dan pengganggu utama dalam industri AI.
- Jumlah uang beredar M2 di bulan Desember hanya tumbuh 4,4% yoy, turun dari pertumbuhan 6,5% yoy di bulan November. Meskipun terjadi tren penurunan, namun masih mencatatkan pertumbuhan yoy yang positif, mengindikasikan bahwa aktivitas konsumsi masih dalam jalur yang positif.
- Data investasi asing langsung untuk kuartal IV akan dirilis minggu ini; pada kuartal III, investasi asing langsung mencatat pertumbuhan 18,55% yoy.
Market View
Indeks Harga Saham Gabungan meningkat sebesar 0,16% dari minggu ke minggu, ditutup pada level 7.166,06. IHSG diperkirakan akan memasuki wilayah negatif pada minggu ini karena libur panjang selama tiga hari dan kurangnya katalis yang signifikan baik dari dalam maupun luar negeri.
Investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 916,44 miliar selama sepekan terakhir, sehingga secara year to date (YTD) menjadi Rp 3,60 triliun. Tiga sektor dengan performa terbaik adalah infrastruktur, teknologi dan konsumer yang masing-masing naik sebesar 2,27%, 1,81% dan 1,26% secara mingguan.
Pada tanggal 24 Januari 2025, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 5 tahun (FR0104) meningkat menjadi 6,76%. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun (FR0103) turun ke level 6,94%. Demikian pula dengan imbal hasil obligasi acuan 15 tahun (FR0106) yang turun menjadi 7,15%, sedangkan imbal hasil obligasi acuan 20 tahun (FR0107) juga turun menjadi 7,16%.
Imbal hasil obligasi INDON bertenor 10 tahun (INDON 34) turun menjadi 5,46%, sementara imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun mendatar menjadi 4,62%, dibandingkan dengan level pada 17 Januari 2025, masing-masing sebesar 5,50% dan 4,63%. Premi risiko Indonesia, yang tercermin dari CDS 5 tahun, turun menjadi 73,76 bps. Sementara itu, rupiah menguat sebesar 1,29% secara mingguan, ditutup pada level Rp16.173.
Per 23 Januari 2025, kepemilikan asing di pasar Surat Utang Negara (SUN) tercatat sebesar IDR 874,73 triliun (14,35% dari total outstanding), meningkat dari posisi 17 Januari 2025 yang tercatat sebesar IDR 870,99 triliun (14,34% dari total outstanding). The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali, dengan total 50 basis poin, pada tahun 2025, menurunkan suku bunga acuan dengan total 100 basis poin secara year-to-date.
Perekonomian AS tetap berada di jalur yang tepat untuk melakukan soft landing, dengan pertumbuhan yang diproyeksikan sebesar 2,5% year-on-year (YoY) pada tahun 2024 dan 2,1% YoY pada tahun 2025.
Demikian pula, Bank Indonesia diperkirakan akan menerapkan kebijakan moneter ekspansif pada tahun 2025, yang diantisipasi akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pasar obligasi kemungkinan akan bereaksi positif, didorong oleh membaiknya kondisi makroekonomi, diikuti oleh kinerja IHSG yang kuat.
Market Data:
JCI | Indonesia IDR | Indon | US Treasury | USD/IDR |
7,166 | 6,94 | 5,46 | 4,62 | 16.173 |
Economic Data:
Indonesia Trade Balance December (USD) | Indonesia Export December (% YoY) | Indonesia Import December (% YoY) |
2,24 B | 4,78 | 11,07 |