Artikel
Kabinet Prabowo Gibran Rilis, Harapan Pasar Optimis Dapat Capai Target Ekonomi
Berita Utama | 21-Okt-2024 11:17:40 - by admincontent2

Zona Amerika

  • Penjualan retail bulan September tumbuh 0.4% secara bulanan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 0.1% mom bulan Agustus dan di atas ekspektasi pertumbuhan sebesar 0.3%.

Zona China

  • Data perekonomian kuartal III tumbuh 4.6% yoy vs pertumbuhan 4.7% yoy kuartal II.
  • Produksi industrial bulan September tumbuh 5.4% yoy lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 4.5% yoy bulan Agustus.
  • Penjualan retail bulan September tumbuh 3.2% yoy lebih baik dibandingkan pertumbuhan penjualan retail sebesar 2.1% yoy bulan Agustus.

Zona Indonesia

  • Neraca perdagangan bulan September terjadi peningkatan surplus sebesar US$ 3.26 miliar menjadi surplus US$ 2.78 miliar. Peningkatan surplus dikarenakan adanya peningkatan aktivitas impor tidak setinggi bulan Agustus dari 9.46% menjadi 8.55% yoy, sedangkan ekspor tumbuh 6.44% yoy vs pertumbuhan 6.56% yoy bulan Agustus.
  • Data pertumbuhan kredit bulan September masih cukup kuat tumbuh 10.85% yoy vs pertumbuhan 11.4% yoy bulan Agustus.
  • Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 6% karena isu pelemahan nilai tukar rupiah atas dollar, potensi akan ada penurunan suku bunga acuan pada pertemuan berikutnya karena inflasi yang terkendali.
  • Pekan ini akan dirilis pertumbuhan suplai uang yang masuk dalam kategori M2 di bulan September, untuk bulan Agustus suplai M2 tumbuh 7.3% yoy, aktivitas ekonomi masih cukup positif bila pertumbuhan suplai uang M2 kuat.
  • Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Gibran telah resmi dilantik, selain itu kabinet Prabowo Gibran juga telah dirilis publik. Harapannya pasar optimis bahwa pemerintah terbaru dapat mencapat target ekonomi sesuai dengan APBN 2025. 

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup menguat 3.18% WoW di level 7.760,060. IHSG seharusnya masih dapat berada di zona positif karena kabinet terbaru Presiden dan Wakil Presiden,Prabowo Gibran telah dirilis ke publik, harapannya pasar optimis bahwa pemerintah terbaru dapat mencapai target ekonomi. Pekan ini relatif minim sentimen, setidaknya dari domestik akan dirilis pertumbuhan suplai uang yang masuk dalam kategori M2 untuk bulan September yang akan memberikan efek positif tambahan bagi IHSG pekan ini. Asing mencatatkan pembelian  bersih sebesar IDR 1.22 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 44.53 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor teknologi, konsumer non siklikal dan industri dasar masing-masing sebesar 5.81%, 4.02%, dan 4.00% secara mingguan.

Pada tanggal 18 Oktober 2024, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0101) flatmenjadi 6,37%, yield benchmark 10 tahun (FR0100) flat menjadi 6,64%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0098) naik menjadi 6,80% dan yield benchmark 20 tahun (FR0097) flat menjadi 6,86%.

Untuk INDON 10 tahun (INDON 34), yield bergerak flat di level 4,83% dan yield US Treasury 10 tahun flat di 4,08% (dibandingkan dengan posisi per 11 Okt 2024 yaitu 4,82% dan 4,10%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun flat ke level 68.48 bps. Rupiah ditutup menguat 0,62% WoW pada level 15.481.

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 17 Oktober 2024 tercatat sebesar 889.33 Triliun atau sebesar (15,06% dari total outstanding-nya) meningkat dibandingkan posisi per 11 Oktober 2024 yaitu sebesar IDR 885.55  Triliun (14,87% dari total outstanding-nya). 

The Fed telah mengimplementasikan kebijakan moneter yang longgar di tahun 2024 untuk pertama kalinya di bulan September dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 bps. Meski penurunan suku bunga acuan cukup banyak sebesar 50 bps, tampaknya AS masih tetap mengalami soft landing karena untuk tahun 2024 ekonomi diprediksi masih tumbuh 2.1% yoy sedangkan tahun 2025 diprediksi tumbuh 2% yoy. Bank Indonesia juga diprediksi akan mengimplementasikan kebijakan moneter yang longgar di tahun 2024 yang akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.  Pasar obligasi akan bereaksi positif terlebih dahulu akibat perbaikan kondisi makroekonomi yang akan diikuti positifnya kinerja di IHSG.

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10 yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

7,760

6,64

4,83

4,08

15.481


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan September (USD)

Indonesia Ekspor September (% YoY)

Indonesia Impor September (% YoY)

3,26 miliar

6,44

8,55